Ghost Kitchen, Solusi Berbisnis Kuliner di Tengah Pandemi?

 Masa pandemi yang tak kunjung usai ini apakah membuat kamu gelisah akan pemasukanmu?

Banyak karyawan yang dirumahkan beralih dengan memulai untuk berjualan sendiri untuk bisa bertahan hidup. Apakah kamu salah satunya yang mau memulai untuk membuka usaha khususnya di bidang kuliner di tengah masa pandemi ini? 

Salah satu hal yang harus kamu pertimbangkan adalah model bisnis kuliner seperti apa yang akan kamu buat. Model bisnis kuliner yang bisa kamu pilih ada  franchisor/mitra, outlet, ghost kitchen, catering B2B, atau vendor branded. 

Nah yuk mari kita telaah lebih dalam tentang GHOST KITCHEN karena menurut pengamatan kami salah satu model bisnis yang berpeluang untuk lebih kecil biaya operasioanalnya adalah ini karena tidak butuh biaya untuk outlet dan lebih mudah karena bisa dimulai dari dapur rumah sendiri. Untuk yang belum kebayang ghost kitchen itu seperti apa, coba lihat gambar di bawah ini. Apakah kamu pernah lihat brand ini?  

Sumber gambar : lifestyle.kompas.com

Brand di atas adalah salah satu dari bisnis kuliner ghost kitchen yang sedang menjadi tren di dunia bisnis kuliner ini. Kalian yang mau mencoba bisnis kuliner ghost kitchen bisa mempelajari dari Adithya Citra, pebisnis Ayam Geprek 'Dapur GG'. Ia memulai bisnisnya dengan hanya 1 juta sebagai modal di gang daerah Padasuka, Bandung. 

Dikutip dari kompas.com pada Januari 2020 Adithya mengungkapkan bahwa omsetnya bisa mencapai Rp 240 juta dalam sebulan apabila sedang ramai. Mendekati jam makan siang gang tempat produksi ayam geprek ini ramai lalu lalang ojol. Bisnis Adithya ini berkembang dengan pesat dan mencapai omset 200 jutaan per bulan ini membutuhkan waktu 4 tahun. 

Selain Dapur GG, keuntungan serupa dirasakan pemilik Bon Appetit yang menjual makanan Jepang, Mentai. Lulusan SMAN 5 Bandung ini mengaku memulai bisnisnya tanpa modal. Ia menggunakan rumahnya untuk memasak sekaligus memasarkan produknya melalui jejaring online. Baginya, konsep ghost kitchen sangat membantu. Prosesnya lebih praktis, mudah, dan cepat. Dikutip dari kompas.com “Sehari saya bisa menjual 100-130 porsi. Kalau lagi promo bisa 200 porsi dengan harga produk berkisar antara Rp 25.000 sampai Rp 165.000,” tutur dia. Keberhasilan ini membuat Rachma membuka toko Mentai di Jalan Trunojoyo, Bandung. Rencananya, ia akan membuka lebih banyak toko pada tahun ini.

Jadi sebenarnya apa itu ghost kitchen?

Ghost kitchen adalah istilah untuk restoran yang hanya fokus pada pengiriman makanan atau tidak bisa makan di tempat karena tempat yang khusus untuk memasak saja. Persediaan makanan lebih fokus untuk dapur jadi khusus untuk delivery atau take away saja.

Kelebihan dari bisnis ghost kitchen

1. Tidak membutuhkan space besar, cukup untuk dapur produksi saja.

2. Biaya lebih ekonomis karena hanya memerlukan tempat untuk memasak dan membuat pesanan saja, ukuran ghost kitchen ini bisa 2m x 3m atau 3m x 4m persegi (sesuai kebutuhan).

3. Hanya untuk pick up atau delivery dan take away jadi lebih menghemat tempat dan waktu.

4. Sistem pengiriman yang mudah, ghost kitchen biasanya bekerja sama dengan online delivery food seperti gofood,grab food, WA Online, Website, atau saluran pemesanan lainnya. 

Apakah sudah mulai tertarik untuk mendalami bisnis ghost kitchen? atau bahkan sudah mulai untuk mempraktekannya, tetapi hasilnya belum maksimal? Tenang, semua itu butuh proses dan kita harus terus banyak belajar. Yuk mari cari tahu lebih banyak lagi strategi yang bisa kamu terapkan pada ghost kitchen kamu dan jangan lupa juga perhatikan gerak gerik pesaing khususnya pesaing dengan brand yang sudah besar.

Selamat belajar dan mencoba!


Sumber Referensi :

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/01/20/125634620/pakai-konsep-ghost-kitchen-adit-kantongi-rp-200-juta-per-bulan?page=all

https://rotibakar.id/2019/08/21/trend-bisnis-terbaru-ghost-kitchen/




Comments